Sebaran abu vulkanik yang berasal dari letusan merapi telah menyelimuti beberapa kota di sekitar lereng maupun sebelah barat gunung merapi, seperti Kulon Progo, Purworejo, Purwokerto, Cilacap bahkan sampai ke Bogor. Purworejo adalah salah satu kota yang terkena dampak abu vulkanik paling parah dengan ketebalan 2-3 cm. Tidak sedikit pohon-pohon yang tumbang karena dahannya sudah tidak mampu lagi menahan massa dari abu vulkanik yang juga bercampur dengan muatan pasir.
Aliran listrik padam sejak letusan Jumat (5/11/2010) dini hari, sehingga membuat kota ini menjadi tampak lengang dari aktivitas manusia. Namun dampak lain yang mengancam adalah jalanan yang tertutup abu apabila terkena tetesan air hujan dengan intensitas ringan, hal ini menyebabkan jalanan menjadi sangat licin dan sangat membahayakan bagi pengendara yang melintas di sana.
Jalan utama di Purworejo seperti jalur selatan, ruas jalan Purworejo-Magelang, dan Purworejo-Wonosobo adalah lintasan yang mampunya tingkat bahaya tinggi setelah abu vulkanik terkena tetesan air hujan dengan intensitas ringan. Bahkan jalur yang menuju ke Wonosobo Jumat sore resmi ditutup sementara mengingat medannya sudah sangat berbahaya. Jika dapat dihitung mungkin angka kecelakaan pada hari Jumat (5/11/2010) dapat mencapai angka puluhan.
Sebut saja di simpangan lampu merah yang akan menuju ke kecamatan Purwodadi. Dari arah timur dalam hitungan menit waktu itu pasti terjadi kecelakaan yang kebanyakan pengendara roda dua. Hal itu terjadi apabila pengendara mencoba mengurangi kecepatan dengan melakukan rem mendadak. Karena permukaan jalan sangat licin dengan ketebalan lumpur yang ada ketika direm roda tidak langsung menyentuh aspal, sehingga kendaraan oleng dan kemudian terjatuh.
Sepertinya tak hanya wedus gembel yang memakan korban, namun kini dampak abu vulkanik juga turut memakan korban di jalan raya. Selain kendaraan roda dua terjadi pula beberapa kecelakaan pada pengendara roda empat, salah satunya adalah kijang avanza yang meluncur menabrak rumah warga disisi jalur selatan. Kendaraan ini mengalami kecelakaan setelah oleng akibat tidak bisa mengendalikan laju mobil daalam medan yang sangat licin. Diperkirakan laju kendaraan cukup kencang karena posisinya yang terbalik di muka rumah warga.
Sampai saat ini kondisi merapi masih belum normal dan sangat fluktuatif, sehingga masih ada kemungkinan gunung tersebut kembali mengeluarkan abu vulkanik yang dapat menyelimuti kota-kota disekitarnya. Jika kondisi jalan seperti yang digambarkan di atas sebaiknya pengendara berhenti terlebih dahulu menunggu lapisan abunya mengering. Keselamatan sebaiknya menjadi prioritas utama, tergesa-gesa hanya akan membahayakan anda.